Alat untuk melindungi motor listrik terhadap adanya hubungan singkat dan beban lebih dalam perdagangan disebut “Pengaman Pemutus Rangkaian Motor atau Motor Protection Circuit Breaker (MPCB)”
Di dalam MPCB ada 2 buah relay yaitu
Ø Relay magnet
Ø Relay thermis
Relay magnet akan memutuskan hubungan singkat, sedangkan relay thermis terjadi beban lebih pada motor. Kontruksi MPCB ada yang dilengkapi pengaman terhadap tegangan rendah tetapi juga ada yang tidak ada pengamannya.
Apabila motor listrik dikontrolkan langsung dengan MPCB, maka gunakanlah MPCB yang dilengkap dengan relay pelindung terhadap tegangan rendah. Sebaliknya, apabila mmotor kontrol dengan menggunakan kontrkator magnet maka gunakannlah MPCB yang tidak dilengkapi dengan relay pelindung tegangan rendah, sebab kontraktor itu sendiri dapat melindungi sendiri terhadap adanya penurunan tegangan.
Perhatikan gambar 2.10 apabila terjadi hubungan sngkat atau konsleting pada motor, maka arus yang mengalir pada kumparan relay C cukup besar, berati penguatan magnet yang terjadi jga besar akiabta inti dari relay magnet C menekan kontak Normal Closed(NC₁) sehingga kumparan dari relay tegangan M terputus dan kehilangan penguatannya. Hilangnya penguatan magnet M menyebabkan pegas e tidak mendapat tarikan lagi dari magnet M. Pegas e akan menarik palang d ke atas dan berikutnya palang a akan tertarik oleh pegas f ke sebelah kiri sambil memutuskan kontak-kontak NC₁, akibatnya hubungan jala-jala ke motor terputus.
Begitu ppula jika motor memikul beban lebih besar dari arus nominalnya, maka pada bimetal (B) akan timbul panas yang berlebihan dan melengkung ke sebelah kanan menyebabkan kontak Ncdari relay thermis membuka (open) sehingga kumparan magnet M kehilangan penguatan. Selanjutnya palang di tarik oleh pegas f kekiri, akibatnya kontak-kontak NC₁ yang menghubungkan motor ke jala-jala diputuskan.
Demikian pula apabilaterjadi penurunan tegangan jala-jala yang besranya ±20 % dari tegangan nominal motor, maka arus yang mengalir melalui kumparan relay magnet tegangan rendah M menjadi berkurang, sehingga pengatan magnet yang timbul juga kecil. Hal ini menyebabkan inti dari magnet M tidak kuat menahan gya tarik pegas e ke atas.
Akibatnya palanng a lepas kembali kaitannya dari palaang d. Palang a tertarik oleh pegas f ke sebelah kiri yang selanjutnya memutus kontak-kontak NC₁, sehingga terputuslah hubungan jala-jala listrik ke motor.
Apabila motor listrik mengunakan MPCB, maka untuk melindungi terhadap adanya hubungan singkat (konsleting) dan beban lebih tidak perlu lagi dipasang sekring atau NFB dan TOR secra sendiri-sendiri, sebab MPCB sudah dirancang untuk dapat melindungi motor listrik, baik terhadap adanya hubungan singkat (konsleting) maupun beban lebih, bahkan terhadap terjadinya tegangan rendah.
MPCB dilengkapi dengan dua buah tombol tekan yaitu tombol start (on) dan tombol stop (off) yang dipasang satu poros serta dikopel langsung dengan ketiga buah kotak yang menghubungkan motor dengan jala-jala. Warna tombol start biasayang hitam dan bertanda angka 1 (S₁), sedangakn stop berwarna merah bertanda angka 0 (S₀).
Di dalam sistem pengontrolan motor listrik ada macam ganbar yaitu gambar pengawatan tunggal (Single Line Diagram)adlah diagram rangkaian kontrol, sedangkan untuk gambar pengawatan banyak adalah diagram pengawatan.
Cara kerja suatu sistem pengontrolan motor listrik akan lebih mudah dimengerti apabila diterangkan dengan menggunakan dagram rangkaian kontrol, lebih-lebih jika sistem pengontrolan sudah abnyak dan rumit. Demikian pula dalam pelaksanaan praktik. Mula-mula diagram diagram rangkaian diagram rangkaian kontrolnya dahulu dirakit. Apabila diagram kontrol sudah bekerja dengan baru dirakit diagram rangkaian motornya.
Peralatan diagram kontrol terdiri atas:
Ø Tombol start (on)
Ø Tombol stop (off)
Ø Kumparan magnet (penarik kontak)
Ø Kontak pengaman beban lebih
Ø Kontak bantu
Diagram kontrol dibuat berupa garis tipis, ini menunjukkan bahwa rangkaian kontrol dialiri arus yang kecil. Sebaliknya pada diagram motor garisnya dibuat tebal, ini menandaan bahwa kabel yang dipergunakan untuk menghubungkan motor ke jala-jala mempunyai diameter yang lebih besar daripada diameter kabel untuk rangkaian kontrolnya. Selain itu pula menunjukkan bahwa arus yang mengalir pada rangkaian motor besar karena arus tersebut merupakan arus beban penuh dari motor.
Peralatan dari ragkaian motor mencakup:
Ø Sekring atau NFB
Ø Kontak utama sebagai penghubung motor ke jala-jala
Ø Relay bimetal atau MPCB
Berdasarkan maksud diatas diagrampengawatan kontrol adlah gabungan antara diagram rangkaian kontrol dan diagram rangkain motor. Adanya diagram kontrol dan diagram pengawatan, maka akan sangat membantu sekali terhadap kelancaran perakitanpengontrolan motor listrik di industri. Di samping ittu akan memudahkan dalam mencari dan melokalisir setiap gangguan yang terjadi pada peralatan kontrolnya.
Gambar tersebut adalah diagram rangkaian kontrol, diagram rangkaian motor dan diagram pengawatan motor 3 fasa dengan kontraktor magnet dengan dilengkapi pengaman MPCB.
Motor Protection Ciercuit Beaker (MPCB) yang dilengkapi relay rendah selain dapat melindungi motor listrik terhadap gangguan hubungan singkat, beban lebih dan tegangan rendah, juga dapat dioperasikan secara manual(dengan tangan).
Cara kerja pengontrolan motor 3 fasa dengan MPCB yang dilengkapi relay tegangan rendah sebagai berikut:
· Jika tombol start (S₁) ditekan, maka motor akan berputar dan jika motor diinginkan untuk berhenti maka tombol stop (S₀) yang ditekan.
· Apabila selama motor bekerja terjadi hubungan singkat atau beban lebih atau tegangan rendah, maka pengaman MPCB akan segera memutuskan rankaian motor dengan jala-jala secara otomatis.
Coin Casino | Exclusive Casino Bonuses & Free Spins - Casino
BalasHapusWith 24/7 support 인카지노 & tons youtube mp3 of games, you'll have access to a wide variety of real money 메리트 카지노 casino games like roulette, blackjack and live dealer